SEJARAH KRATON SOLO

Kota Solo (Surakarta) merupakan sebuah kota tua yang berumur lebih dari 260 tahun yang sarat dengan peristiwa sejarah bagi bangsa Indonesia. Sebut saja peristiwa lahirnya Serikat Islam pada 1911, di mana saat itu reaksi wongSolo bergolak atas campur tangan ekonomi kolonial. Kemudian, peristiwa pemberontakan faham komunis yang dipimpin Haji Mizbah yang bisa menguasai kereta api pada 1924.

Dalam konteks Kota Solo, kelahiran kota ini sendiri merupakan peristiwa sejarah yang ditandai perpindahan keraton dari Kartasura ke Desa Sala. Pemilihan lokasi dibangunnya Keraton Surakarta sendiri bermakna bagi eksistensi kerajaan. Konsep ‘kutaraja’ yang dikelilingi benteng Baluwarti dihadirkan di lokasi yang awalnya pusat perdagangan Bengawan Solo, mengingat di sana ada pertemuan sejumlah sungai yang waktu itu merupakan sarana transportasi perdagangan.


KRATON YOGYAKARTA

Kraton Ngayogyakarta yang sering disebut sebagai Kasultanan Ngayogyakarta berdiri pada tahun 1755. Bangunan Kraton ini dipagari beteng yang luas jaraknya sekitar 5 Km. Pada empat titik pojok bangunan beteng ada bangunan kecil dan disebut sebagai pojok beteng. Pintu masuk ke beteng Kraton melalui apa yang disebut sebagai plengkung. Di dalam bangunan beteng selain ada bangunan Kraton, tempat tinggal Raja, disekitarnya ada sejumlah kampung sebagai tempat bermukim penduduk, yang pada jaman dulu merupakan abdi dalem Kraton, namun pada perkembangan berikutnya, hingga sekarang, orang yang tinggal di dalam beteng Kraton tidak harus sebagai abdi dalem, tetapi bisa orang dari etnis lain, suku batak misalnya, yang bertempat tinggal di sana lantaran telah membeli tanah berikut bangunan rumah dari pemilik sebelumnya, atau, bisa juga kost atau kontrak di wilayah kecamatan Kraton di lingkungan, dalam istilah lokalnya, "njeron beteng" (dalam beteng). Jadi, pemukim yang tinggal di "njeron beteng" Kraton tidak selalu berkaitan dengan Kraton. Bisa sama sekali terpisah dan tak ada ikatan apapun, kecuali hanya bertempat tinggal karena telah membeli tanah berikut bangunan yang ada di "njeron beteng".


LAGU WAJIB BAGI PARA ANGGOTA PEMERINTAHAN

semakin lama dunia ini semakin hancur, tidak hanya alamnya yang rusak, dan kian lama menjadi semakin parah. tetapi juga akhlak dan tingkah lakunya yang semakin buruk. kita ambil saja sebuah contoh perbuatan yang lebih parah dari pada sebuah pembunuhan. dan bisa juga dikatakan sebagai bentuk kejahatan perang (GENOSIDA), yaitu korupsi. 

korupsi seakan tak berakibat bagi orang disekelilingnya. memang orang yang melakukannya tidak merasakan dari dampaknya, akan tetapi yang merasakannya adalah orang kecil atau orang yang seharusnya menerima jatah dana tersebut. Memang sungguh terkutuk orang yang melakukan hal tersebut, semoga mereka lekas sadar  dengan apa yang telah mereka perbuat, dan semoga ALLAH SWT memberikan mereka HIDAYAH. amiiiin,,,,,,

sesuai dengan judul postingan ini, yaitu LAGU WAJIB...... bla bla bla.... Seniman indonesia ada yang tergugah untuk membuat sebuah lagu yang bertemakan KORUPSI antara lain IWAN FALS dan SLANK...... lagu yang dibawakan IWAN berjudul TIKUS - TIKUS KANTOR. dan lagu yang dibawakan oleh SLANK berjudul SEPERTI  PARA KORUPTOR. yang liriknya bisa anda lihat dibawah ini.......